LAPORAN PRAKERIN
di
INTI MOTOR
Oleh
:
Nama : Sugih
Herdiana
Kelas
: XII – MO 2
DINAS PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN KOTA GARUT
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN NGERI 2 GARUT
KELOMPOK
TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
Jalan Suherman
No. 90 PO BOX 103 Telp. Fax. 0262 – 233141
e-mail : smkn2sbi_garut@yahoo.com
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
PENGESAHAN
PEMBIMBING. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. ii
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . .
1.1
Latar
Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2
Tujuan
Pembuatan Laporan . . . . . . . . . . . 1
1.3
Tujuan
Praktek Industri . . . . . . . . . . . . . .
1
1.4
Pembatasan
Ruang Lingkup . . . . . . . . . . . 2
BAB II KAJIAN
TEORITIS . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
Tinjauan
Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . ...3
Konstruksi Model . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
Nama
Bagian dan Fungsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . .. ..6
Cara
Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . 8
Gangguan
– Gangguan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . .10
Keselamatan
Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . 10
BAB III PELAPORAN.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.. . 11
Pemeriksaan . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
Pengukuran . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .16
Kesimpulan Gangguan . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
Memasang dan Menyetel . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
. Kesimpulan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..20
Saran
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . 20
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Industri
(Prakerin) ini dengan baik.Tak lupa shalawat serta salam tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Laporan ini diajukan untuk mengikuti Ujian Nasional Kompetensi Kejuruan
(UNKK).
Dalam menyelesaikan laporan ini,
penulis mendapatkan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
:
1. Bapak
Drs. H. Aban Suryana, MSi sebagai Kepala SMK Negeri 2 Garut
2. Bapak/
Ibu H. Gusti Gunawan, S.Pd. selaku Ketua Praktik Industri
3. Bapak
/ Ibu Nando Sutanto S.Pd selaku Ketua Program Keahlian
5. Bapak
/ Ibu H. Rachmat selaku Pembimbing
di Industri
6. Bapak
/ Ibu Drs. H. Latief selaku Pembimbing di Sekolah
7. Semua pihak
yang membantu dalam pelaksaan Praktik Industri
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat,
khususnya dan umumnya bagi pembaca, penulis menyadari bahwa Laporan yang
dibuat ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritikdan saran yang membangun menjadi hal yang sangat diharapkan penulis.
Garut, 4 Oktober2013
SugihHerdiana
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik
Kerja Industri
Sesuai dengan progam
pendidikan tiga tahun di SMKN 2 GARUT maka siswa – siswi SMKN2GARUT kelas XII
di wajibkan melaksanakan praktek kerja lapangan. Praktek lapangan kerja ini
dapat dikatakan untuk menguji pengetahuan dan ketrampilan serta sikap sebagai
calon mekanik industri . Dengan adanya PKL ini siswa diharapkan dapat
mewujudkan tujuan pendidikan 3 tahun yaitu menghasilkan lulusan yang trampil,
tangguh, siap pakai, mandiri, dan bertanggung jawab.
Dengan adanya PKL ini siswa dapat mengetahui situasi dan kondisi kerja dalam bidang industri atau dunia usaha yang sebenarnya. Maka kelak kalau para siswa akan mencari lapangan kerja sudah memiliki pengalaman kerja.
Selain untuk mencari pengalaman didunia kerja juga merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional. Selain untuk tujuan tersebut di atas, PKL juga memiliki latar belakang yaitu mempraktekkan bila berada di dunia usaha. Selain itu menambah materi yang belum diajarkan oleh sekolah.
1.2 Tujuan Pembuatan Laporan
Setelah
siswa melaksanakan program Praktik Kerja Industri di Dunia Usaha/Dunia
Industri, siswa diwajibkan membuat laporan hasil prakerin yang dilegalisasi
oleh pihak sekolah dan pihak DU/DI.
Laporan
pada dasarnya memuat seluruh kegiatan selama melakukan Prakerin yang
bersumberkan dari journal atau agenda kegiatan harian. Pembuatan laporan harus
selalu dikonsultasikan kepada pembimbing sekolah dan Pembimbing DU/DI.
Bentuk laporan disesuaikan dengan format ketentuan penulisan laporan yang
dikeluarkan pihak sekolah.
Pembuatan Laporan pelaksanaan
Praktik Kerja Industri (Prakerin) bertujuan :
1.
Bukti secara tertulis telah melaksanakan
praktik kerja di industri
2.
Untuk mendapatkan nilai praktik industry
1.3 Tujuan Praktik Kerja
Industri
Praktik
kerja industri merupakan p
enyelenggaraan pendidikan dan pelatihan melalui pengalaman kerja pada bidang profesi tertentu untuk para siswa SMK bertujuan:
enyelenggaraan pendidikan dan pelatihan melalui pengalaman kerja pada bidang profesi tertentu untuk para siswa SMK bertujuan:
1. Memperkokoh Link dan Match
(keterkaitan dan kesesuaian) antara program pendidikan di sekolah dan dunia
kerja (dunia usaha)
2. Meningkatkan efisiensi
proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas profesional
3. Memberikan pengalaman dan
penghargaan langsung terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses
pendidikan
4. Memebekali siswa dengan
pengalaman sebenarnya dalam dunia kerja sebagai persiapan dan bekal awal
kemampuan guna menyeseuaikan diri dengan
(dunia usaha/dunia industri) DU/DI
5. Memantaapkan disiplin,
percaya diri, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
6. Mendorong siswa berjiwa
interprineur (wirausaha)
7. Menjajaki penempatan dan
lowongan kerja untuk lulusan setelah siswa menyelesaikan program pendidikan
dibangku sekolah
8. Menghasilkan lulusan yang
memiliki keahlian professional dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan
etos kerja yang sesuai dengan tuntutan DU/DI
1.4 Pembatasan
Ruang Lingkup
Dalam
pembahasan tentang materi agar tidak menyimpang keluar dari materi yang
sebenarnya dan tidak terjadi kekeliruan. Oleh karena itu, saya akan melakukan laporan pekerjaan tentang :
A.
Memperbaiki Sistem Tromol
B.
Kopling
C.
Mengganti Busi
BAB II
KAJIAN
TEORITIS
· Tinjauan Umum
A.
Rem Tromol
1. Pengertian Rem
Rem adalah komponen pengontrol umum untuk mengontrol kendaraan dan
lainnya, dengan gerakan antara bagian yang berputar yaitu piringan dengan
kanvas. Laju kendaraan harus dapat dihentikan dengan paksa, maksudnya
tidak harus menunggu kendaraan berhenti dengan sendirinya. Hal ini untuk
keselamatan, kemudahan dan efisiensi waktu.
Sistem Rem Tromol lebih banyak digunakan pada kendaraan roda empat
maupun roda dua karena mekanisme rem ini menggunakan sistim hidrolik dalam
pengeremanya. Dimana mempunyai hasil pengereman yang lebih merata pada
setiap roda. Dalam sistim hidrolik ini menggunakan minyak rem sebagai
penggerak, dimana kerjanya berdasarkan hukum Pascal.
a.
Fungsi Rem :
-
Mengontrol laju kendaraan saat
berjalan
-
Menghentikan kendaraan saat akan
berhenti
-
Menghentikan kendaraan saat parker
b.
Macam-macam Rem :
·
Menurut Letak
a)
Rem Tangan
b)
Rem Kaki
·
Menurut Tempatnya
a)
Rem Pada Profeller Shaft
b)
Rem Pada Roda
·
Menurut Konstruksinya
a)
Rem Cakram
b)
Rem Tromol
·
Menurut Mekanisme Penggeraknya
a)
Rem Udara
b)
Rem Vacuum
c)
Rem Booster
d)
Rem Tromol
e)
Rem Hidrolik
B.
Kopling
Secara umum, Kopling adalah
alat yang digunakan untuk menyambung dua poros yang didalam perangkat mobil
adalah poros penggerak dan poros pemindah daya atau dari putaran engine (mesin)
ke transmisi.
-
Syarat-syarat kopling:
1. Mampu
memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.
2. Setelah terhubung, kopling dapat
memindahkan seluruh daya secara penuh (100%) tanpa slip.
3. Waktu terputus dan terhubungnya putaran
dapat berlangsung dengan relatif cepat.
Komponen-komponen
kopling:
1. Tutup kopling (cluth cover).
2. Pelat kopling.
3. Disc clutch
4. Presure plate
5. Strap
6. Retraxing spring
7. Diafragma spring
C.
Mengganti
Busi
Busi adalah
suatu suku cadang yang dipasang pada mesin pembakaran dalam dengan ujung elektrode
pada ruang bakar. Busi dipasang untuk membakar bensin yang telah dikompres
oleh piston. Percikan busi berupa
percikan elektrik. Pada bagian tengah busi terdapat elektrode yang dihubungkan
dengan kabel ke koil pengapian (ignition coil) di luar busi, dan dengan
ground pada bagian bawah busi, membentuk suatu celah percikan di dalam silinder.
Fungsi
Busi merupakan media untuk meloncatkan bunga api untuk membakar campuran udara
dan bahan bakar pada akhir langkah kompresi
·
Konstruksi / Model
1. Rem
Tromol
2.
Kopling
3.
Busi
·
Nama Bagian dan Fungsinya :
1.
Rem Tromol
1)
Kanvas dan Sepatu Rem
Kanvas terpasang pada sepatu rem dengan
cara dikeling yang berfungsi menekan putaran tromol rem pada saat
kendaraan dihentikan.
2)
Tromol Rem
Fungsinya sebagai penahan putaran pada saat
proses penggerakan berlangsung.
3)
Silinder Rod
Terdiri dari bodi dan piston, berfungsi
untuk mendorong septum rem ke tromol
dengan adanya tekanan hidrolik dari master silinder.
4)
Piston
Fungsinya sebagai tenaga penggerak kedua
kanvas rem karena terjadi pada master silinder yang diteruskan ke silinder
roda dan tekanan tersebut dilanjutkan oleh piston menekan
masing-masing sepatu rem.
5) Baut Penyetel
Fungsinya menyetal kerenggangan kanvas rem
dengan tromol rem dengan cara memutar ke
kiri atau ke kanan baut penyetel.
6)
Pegas Pengembali
Berfungsi untuk mengembalikan kanvas rem
dan piston ke posisi semula setelah
melakukan pengereman.
7)
Bleeder Plug
Berfungsi untuk mengeluarkan udara yang
terdapat pada pipa.
8)
Backing Plate
Berfungsi sebagai tumpuan untuk menekan
putaran drum sekaligus sebagai dudukan silinder roda.
2.
Kopling
a.
Clutch cover
Berfungsi sebagai tempat utama pada sistem
kopling manual yang dimana didalamnya terdapat komponen-komponen lainnya yang
mendukung kerja kopling lebih sempurna, selain itu clutch cover menghimpit disc
plate dengan fly wheel supaya putaran disc plate dengan fly wheel berrotasi
bersama saat pedal kopling tidak diinjak.
b.
Diafragma spring
Berfungsi menekan dan menarik presure plate
pada clucth cover, saat pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada
diafragma spring dengan serangkaian komponen pendukung dan diafragma spring
menarik presure plate supaya tidak menekan disc plate dan putaran flywheel dgn
disc plate bebas. Begitu sebaliknya saat pedal kopling dilepas.
c.
Disc clutch
Berfungsi sebagai penerus putaran dan
bidang gesek antara flywheel dengan presure plat dan clutch cover, disc plate
bekerja sama dengan unit clutch cover untuk meneruskan putaran dari flywheel ke
input shaft transmisi.
d.
Presure plate
Berfungsi sebagai bidang gesek pada clucth
cover untuk menghimpit disc clutch dengan flywheel. Presure plate diatur
kerjanya oleh diafragma spring, presure plate berotasi bersamaan dengan clucth
cover.
e.
Strap
Berfungsi sebagai penahan antara clutch
cover dengan presure plate sehingga presure plate berotasi bersama clucth
cover.
f.
Retraxing spring
Berfungsi sebagai pembantu pegas diafragma
disaat pedal kopling diinjak sehingga presure plate lebih mudah terangkat dan
disc plate lebih mudah dan cepat berotasi bebas, selain dari itu retraxing
spring membuat gaya yang dibutuhkan untuk menekan pedal kopling lebih sedikit,
sehingga pedal kopling saat diinjak menjadi ringan.
3.
Busi
1.
Terminal
Pada puncak busi terdapat sebuah terminal yang digunakan untuk menghubungkan busi pada sistem ignition. Pada umumnya busi memiliki
bentuk konektor berupa plug…tetapi ada juga yang menggunakan model terminal kabel dan memerlukan kunci untuk memasang kabel busi lagi.
Pada puncak busi terdapat sebuah terminal yang digunakan untuk menghubungkan busi pada sistem ignition. Pada umumnya busi memiliki
bentuk konektor berupa plug…tetapi ada juga yang menggunakan model terminal kabel dan memerlukan kunci untuk memasang kabel busi lagi.
2.
Insulator
Bagian utama dari insulator terbuat dari porselen atau keramik. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan topangan mekanik bagi inti elektroda yang berada ditengahnya sekaligus sebagai isolator elektrik terhadap tegangan tinggi yang akan mengalir di inti elektroda.
Bagian utama dari insulator terbuat dari porselen atau keramik. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan topangan mekanik bagi inti elektroda yang berada ditengahnya sekaligus sebagai isolator elektrik terhadap tegangan tinggi yang akan mengalir di inti elektroda.
3.
Ribs
Setiap busi bentuknya hampir sama, terdapat lekuk2 pada bagian insulatornya. Lekuk-lukuk busi ini yang dikatakan Ribs-Ribs bekerja menambah kemampuan insulator dari keramik. Dengan adanya bentuk ribs ini maka jarak antara inti elektroda dengan ground akan semakin jauh…dengan semakin jauh jaraknya maka hambatan antar inti besi dan ground juga semakin besar sehingga tegangan tidak dapat lompat dari inti besi ke ground sekitar busi….
Setiap busi bentuknya hampir sama, terdapat lekuk2 pada bagian insulatornya. Lekuk-lukuk busi ini yang dikatakan Ribs-Ribs bekerja menambah kemampuan insulator dari keramik. Dengan adanya bentuk ribs ini maka jarak antara inti elektroda dengan ground akan semakin jauh…dengan semakin jauh jaraknya maka hambatan antar inti besi dan ground juga semakin besar sehingga tegangan tidak dapat lompat dari inti besi ke ground sekitar busi….
4.
Insulator tip
Bagian ujung dari insulator, Terdapat di dalam body besi bagian kepaal dari busi. Ujung dari insulator atau insulator tip ini akan mengalami peristiwa pembakaran yang terjadi pada ruang bakar…sehingga material yang digunakan harus tahan terhadap temperatur tinggi dan juga mampu menjadi insulator yang baik. Rata2 ujung dari insulator ini mampu menahan temperatur 650 derajat celcius dan mampu menahan tegangan 60.000 Volt Panjang pendeknya ujung insulator ini akan mempengaruhi jenis sebuah busi..apakah busi itu busi panas atau busi dingin.
Bagian ujung dari insulator, Terdapat di dalam body besi bagian kepaal dari busi. Ujung dari insulator atau insulator tip ini akan mengalami peristiwa pembakaran yang terjadi pada ruang bakar…sehingga material yang digunakan harus tahan terhadap temperatur tinggi dan juga mampu menjadi insulator yang baik. Rata2 ujung dari insulator ini mampu menahan temperatur 650 derajat celcius dan mampu menahan tegangan 60.000 Volt Panjang pendeknya ujung insulator ini akan mempengaruhi jenis sebuah busi..apakah busi itu busi panas atau busi dingin.
5.
Seal
Hal ini berguna agar kompresi dari ruang bakar tidak ada yang keluar melalui celah derat busi
Hal ini berguna agar kompresi dari ruang bakar tidak ada yang keluar melalui celah derat busi
6.
Metal case
Casing metal atau disebut juga jaket..sering kita anggap hanya sebagai Sarana untuk mengunci busi ke silinder head, sebenarnya ada fungsi lainya yaitu sebagai material konduksi yang memiliki daya hantar panas yang baik..sehingga panas dari busi dapat di konduksikan ke tempat lain…selain itu casing metal juga berfungsi sebagai ground pada busi. Mangkanya kalau mesin sedang dalam kondisi hidup jangan coba-coba pegang soalnya tegangan 50.000 volt akan lompat ke body anda sebab anda akan beraksi seolah-olah menjadi ground
Casing metal atau disebut juga jaket..sering kita anggap hanya sebagai Sarana untuk mengunci busi ke silinder head, sebenarnya ada fungsi lainya yaitu sebagai material konduksi yang memiliki daya hantar panas yang baik..sehingga panas dari busi dapat di konduksikan ke tempat lain…selain itu casing metal juga berfungsi sebagai ground pada busi. Mangkanya kalau mesin sedang dalam kondisi hidup jangan coba-coba pegang soalnya tegangan 50.000 volt akan lompat ke body anda sebab anda akan beraksi seolah-olah menjadi ground
7.
Center electrode
Inti elektroda terhubung dengan terminal kepala busi melalui penghubung internal yang di selubungi oleh keramic insulatornya. ujung dari inti elektroda ini bisa tebuat dari kombinasi tembaga, besi dan nickle, Chromium atau logam2 bagus lainnya. Pada umumnya material yang paling sering digunakan adalah cupprum atau copper atau tembaga.
Inti elektroda terhubung dengan terminal kepala busi melalui penghubung internal yang di selubungi oleh keramic insulatornya. ujung dari inti elektroda ini bisa tebuat dari kombinasi tembaga, besi dan nickle, Chromium atau logam2 bagus lainnya. Pada umumnya material yang paling sering digunakan adalah cupprum atau copper atau tembaga.
8.
Side electrode (ground )
Elektroda samping atau ground merupakan bagian dari ujung busi yang bersentuhan langsung dengan body atau ground kendaraan kita sehingga ini merupakan perjalanan terakhir dari api koil. Elektron akan melompat dari elektroda inti ke ground terdekat..dalam hal ini adalah elektroda samping.
Bahan elektroda seharusnya mempunyai daya hantar panas yang bagus dan mampu menahan temperatur yang tinggi, gas-gas korosif (bersifat merusak) dan gangguan arus yang bersifat erosif. Logam yang mampu mengatasi persyaratan tersebut adalah campuran nikel-kromiumbarium, atau yang lebih tinggi dengan platinum, tungsten (wolfram) atau campuran iridium. Elektroda pusat menjadi panas dari pada elektoda pada massa dan kerena itu semburan electron terjadi dan pemutusan tegangan dari celah berkurang. Salah satu faktor yang mempengaruhi dalam membuat busur api lewat celah udara busi adalah panjang celah dimana semakin panjang (besar) celah, makin lebar pemutusan tegangan yang diharapkan.
Elektroda samping atau ground merupakan bagian dari ujung busi yang bersentuhan langsung dengan body atau ground kendaraan kita sehingga ini merupakan perjalanan terakhir dari api koil. Elektron akan melompat dari elektroda inti ke ground terdekat..dalam hal ini adalah elektroda samping.
Bahan elektroda seharusnya mempunyai daya hantar panas yang bagus dan mampu menahan temperatur yang tinggi, gas-gas korosif (bersifat merusak) dan gangguan arus yang bersifat erosif. Logam yang mampu mengatasi persyaratan tersebut adalah campuran nikel-kromiumbarium, atau yang lebih tinggi dengan platinum, tungsten (wolfram) atau campuran iridium. Elektroda pusat menjadi panas dari pada elektoda pada massa dan kerena itu semburan electron terjadi dan pemutusan tegangan dari celah berkurang. Salah satu faktor yang mempengaruhi dalam membuat busur api lewat celah udara busi adalah panjang celah dimana semakin panjang (besar) celah, makin lebar pemutusan tegangan yang diharapkan.
· Cara Kerja
1.
Rem
Tromol
a.
Pada Saat Pedal Rem Diinjak
Apabila pedal rem diinjak maka tuas master silinder akan mendorong
piston dan minyak rem didalam master akan terdorong oleh piston ke dalam pipa
saluran tinggi. Minyak rem didalam pipa akan diteruskan ke silinder roda.
Pada silinder roda, piston akan mendorong kanvas sehingga akan terjadi
pengereman.
b.
Pada Saat Pedal Dilepas
Apabila pedal dilepas maka pushrod akan
bergerak mundur dan piston akan ikut bergerak mundur mengikuti pushrod.
Karena pushrod tidak mampu mengalahkan tenagan pegas maka volume
dalam ruang silinder membesar dan tekanan mengecil akibatnya pada sepatu
rem akan kembali seperti semula.
2.
Kopling
Cara kerja kopling adalah apabila mesin
berputar, dengan sendirinya roda gila ikut berputar, sedangkan pada roda gaya
ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini
poros roda gigi atau poros utama persneling belum dapat berputar, demikian juga
dengna plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros
tersebut yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya,
apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan dengna
mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas-pegas kopling
akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling
tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat tekan. Plat ini mulanya akan
slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya
secara bertahap akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros
utama persneling
3. Busi
Cara kerja busi adalah dua kabel yang letaknya
sangat berdekatan, sehingga memungkinkan untuk memicu timbulnya percikan api.
Distributor dari mesin mobil akan meneruskan aliran kelistrikan yang mengalir
melalui casing keramik yang melapisi kawat dari busi dan meloncat ke kawat yang
lain yang grounded, untuk memenuhi sirkuit dan kemudian menyalakan mesin.
·
Gangguan – gangguan
1.
Rem Tromol
a.
Pengereman tidak bekerja. Pada saat
pedal rem di injak kendaraan tetap barjalan dan tidak terjadi pengereman
b.
Rem Bunyi
2.
Kopling
a.
Terjadi
suara gemuruh yang terjadi saat di nijak kopling
b. Tidak bisa masuk gigi
c.
Kurang
bagus saat mau maju.
3. Busi
a.
Mesin
seperti tersendat-sendat
·
Keselamatan Kerja
a. Memakai
Wearpack ( pakaian bengkel )
b. Memakai
sepatu , sebaiknya memakai sepatu safety
shoes
c. Menggunakan
alat sesuai dengan fungsinya
d. Selalu
gunakan majun
BAB
III
PELAPORAN
·
Pemeriksaan
1. Rem Tromol
1)
Alat
a.
Kunci
roda
b.
Dongkrak
c.
Tang
d.
Obeng
e.
Majun
f.
Kompressor dan minyak rem
g.
Palu
2)
Bahan
a.
Mobil
Picanto
b.
Kanvas
Rem baru
3) Pembongkaran dan Penggantian Kanvas
Rem
a)
Kendorkan baut roda
b)
Angkat kendaraan dengan dongkrak
c)
Lepaskan baut roda
d)
Lepakan roda
e)
Lepaskan tromol
f)
Lepaskan sepatu rem
g)
Lepas pegas pengembali
h)
Lepas kabel rem tangan
i)
Lepas tuas rem tangan dan rem tangan
dari back plate
j)
Lepas back plate
k)
Pasang kanvas rem yang baru
l)
Lalu, rangkai kembali tromol
m)
Pasang kembali roda
n)
Kencangkan roda
o)
Lalu turunkan dongkrak
4) Pemeriksaan
a)
Memeriksa tromol dari keausan, retak
dan berkarat serta ukur diameter dalam tromol
b) Memeriksa ketebalan kanvas, bila
ketebalan kanvas dibawah standart/limit maka kanvas harus diganti. Bila
yang aus salah satu shoe maka penggantiannya harus 1 set
c)
Memeriksa silinder roda dari
keausan, kerusakan, retak dan berkarat
d)
Periksa strut rem dari kerusakan
e)
Periksa pegas-pegas dari karat aus
dan lain-lain
f)
Periksa tuas sepatu rem tangan dari
kerusakan
5)
Perbaikan
Rem Tromol
a) Mengganti kanvas rem yang sudah aus, Bila kanvas sudah tidak
memenuhi standart/limit, maka kanvas harus diganti dengan yang baru.
b) Membleeding minyak rem, Minyak rem yang kurang/kecil
tekananya menyebabkan pengereman kurang baik karena terdapat gelembung
udara di dalam reservoir/selang, sehingga minyak rem harus di bleeding.
2.
Kopling
a) Release bearing
Release bearing umumnya merupakan unit bearing tertutup
dengan tipe pelumasan permanen, sehingga tidak memerlukan pembersihan pada
pelumasannya. Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah secara fisual,
adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar,
tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/terbakar,
tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang
halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan unit yang baru.
Pemeriksaan release bearing dengan cara pengujian kerja
sebagai berikut :
a)
Putar
bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar
dan atau terasa ada tahanan sebaiknya ganti!
b)
Tahan
hub dan case dengan tangan kemudian gerakkan pada semua arah untuk memastikan
self-centering system agar tidak tersangkut. Hub dab casae harus bergerak
kira-kira 1 mm. Jika kekocakan berlebihan atau macet sebaiknya diganti dengan
yang baru!
b) Pegas Penekan dan Tuas
Pembebas
Pemeriksaan pegas penekan dan tuas pembebas dilakukan
dengan beberapa tahapan yaitu :
1.
Pemeriksaan
secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas
amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, sebaiknya diganti.
2.
Lakukan
pengukuran kedalaman dan lebar keausan bekas gesekan release bearing. Kedalaman
maksimal adalah 0.6 mm dan lebar maksimal 5.0 mm. Jika keausan melebihi
spesifikasi ganti dengan yang baru!
3.
Pemeriksaan
dengan SST dan filler gauge (thickness gauge). Dengan bantuan SST dan Filler
gauge, periksa kerataan permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas
pembebas. Selisih pengukuran atau ketidakrataan maximal 0.5 mm.
4. Pemeriksaan dengan dial
indikator. Dengan dial indikator dan alat pemutar juga dapat dilakukan
pengukuran ketidakrataan permukaan ujung pegas Diphragm atau ujung tuas
pembebas. Untuk memudahkan pengukuran pasanglah dial dengan magnetik base pada
mesin. Penyimpangan maximal : 0.5 mm.
5. Pemeriksaan panjang dan kesikuan
pegas penekan Panjang bebas pegas penekan mempunyai limit yang bervariasi
tergantung ukuran kopling unit. Demikian juga dengan ketidaksikuan pegas
penekan. Semakin besar unit kopling biasanya limit/ tolerensi semakin besar.
6. Pemeriksaan tegangan pegas penekan
Tegangan pegas penekan sangat berpengaruh pada kekuatan kerja kopling dalam
meneruskan putaran dan daya mesin. Semakin berat suatu kendaraan maka akan
semakin kuat/ besar tegangan pegas penekan yang digunakan. Spesifikasi tegangan
pegas dapat dilihat pada buku manual kendaraan. Perbedaan antar pegas juga
tidak boleh terlalu besar, karena akan membuat penekanan kopling tidak merata.
7.
Perbaikan/
penyetelan Bila penyimpangan tidak masuk dalam spesifikasi, lakukan penyetelan
kerataan :
·
Pegas diaphragm
Pada pegas diaphragm lakukan penyetelan ketinggian dan
kerataan dengan SST
·
Tuas pembebas
Penyetelan tuas pembebas dilakukan dengan mengatur baut
penyetel pada pengikat tuas pembebas dan plat penekan dengan bantuan SST
pengukur kerataan. Setelah kerataan tepat, maka kunci dan keraskan mur penahan
pengunci.
c) Plat Penekan
Pemeriksaan
plat penekan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
1.
Pemeriksaan
secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas
yang halus. Jika kerusakannya parah, perbaiki dengan menggunakan mesin bubut
atau jika tidak memungkinkan, ganti dengan plat penekan baru.
2.
Lakukan
pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh edge dan filler gauge.
Ketidakrataan max adalah 0.5 mm.
3. Jika ketidakrataannya
melebihi spesifikasi, ratakan dengan menggunakan mesin bubut atau ganti dengan
plat penekan yang baru.
d) Plat Kopling
Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa tahapan
yaitu :
1.
Pemeriksaan
secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas
yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti kampas kopling atau ganti dengan
plat kopling baru.
2.
(Pemeriksaan
dan pengukuran kedalaman paku keling dengan jangka sorong. Batas kedalaman paku
keling, minimal 0.3 mm. Jika kedalaman sudah melebihi spesifikasi, ganti kampas
kopling atau ganti dengan plat kopling baru.
Penggantian kampas kopling dilakukan dengan cara melepas
kampas kopling lama dengan merusak paku kelingnya dengan bor, memasang kampas
kopling baru dengan paku keling baru dengan urutan menyilang. Lakukan
pengetesan kerataan dan keolengan plat kopling dengan bantuan roller instrumen
dan dial indikator.
3.
Pemeriksaan
kekocakan atau kerusakan torsion dumper. Jika ditemukan kekocakan dan kerusakan
pada torsion dumper, ganti dengan plat kopling unit baru.
4.
Pemeriksaan
keausan atau kerusakan alur-alur hub. Kaitkan/ pasangkan plat kopling pada
input shaft transmisi, plat kopling harus bergerak dengan mudah tetapi tidak
longgar. Jika macet atau longgar ganti dengan plat kopling baru.
5.
Pemeriksaan
run-out plat kopling. Dengan roller-instrumen (mesin/alat-pemutar) dan dial
indikator periksalah run-out plat kopling! Bila run-out melebihi 0.8 mm,
gantilah plat kopling dengan yang baru.
e) Fly Wheel
Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa tahapan
yaitu :
1.
Pemeriksaan
secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan,
tergores dan atau retak pada bidang geseknya. Jika ada kotoran, luka bekas
gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan
kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan plat kopling
baru.
2.
Pemeriksaaan
keausan gigi-gigi ring gear dari keausan dan kerusakan. Jika terdapat
kerusakan, ganti dengan ring gear yang baru. Penggantian ring gear adalah
dengan cara dipanaskan pada suhu 80 s.d. 100oC, kemudian lepaskan ring gear lama
dan pasangkan ring gear baru dengan menggunakan mesin press. Pemanasan tidak
boleh melebihi 120oC karena bisa mengubah sifat logam.
3.
Pemeriksaan
run-out fly wheel. Dengan dial indikator periksalah run-out fly wheel! Bila
run-out melebihi 0.2 mm, gantilah fly wheel.
4.
Pemeriksaan
Pilot Bearing. Putarkan bearing dan beri tenaga pada arah axial. Jika putaran
kasar dan terdapat kekocakan yang berlebihan, ganti dengan pilot bearing yang
baru.
Penggantian pilot bearing dilakukan dengan melepas pilot
bearing lama dengan SSt sliding hamer dan kemudian memasangkan pilot bearing
baru.
3. Busi
a. Cek
Kondisi Penutup Busi
Periksa kondisi penutup busi apakah masih layak atau tidak, dengan memeriksa longgar atau tidak apabila sudah longgar lebih baik ganti dengan yang baru, kepala busi yang longgar akan mengakibatkan mudah lepas sehingga mesin mati, penutup busi yang longgar akan mengakibatkan mudah kemasukan cairan seperti air atau oli.
Periksa kondisi penutup busi apakah masih layak atau tidak, dengan memeriksa longgar atau tidak apabila sudah longgar lebih baik ganti dengan yang baru, kepala busi yang longgar akan mengakibatkan mudah lepas sehingga mesin mati, penutup busi yang longgar akan mengakibatkan mudah kemasukan cairan seperti air atau oli.
b. Bersihkan
Lubang Busi
Untuk motor mungkin hal ini mudah dilakukan setelah membuka busi menggunakan kunci busi yang sesuai dengan ukuran busi , kemudian bersihkan dengan kain katun bersih yang kering, untuk membersih kotoran pada dinding lubang busi. Sedangkan untuk busi mobil sebelum busi dibuka,tiupkan angin kompresor agar kemungkinan kotoran yang terdapat pada lubang busi keluar,karena tidak bisa membersihkan lubang busi dengan kain mengingat posisi busi mobil terlalu dalam.
Untuk motor mungkin hal ini mudah dilakukan setelah membuka busi menggunakan kunci busi yang sesuai dengan ukuran busi , kemudian bersihkan dengan kain katun bersih yang kering, untuk membersih kotoran pada dinding lubang busi. Sedangkan untuk busi mobil sebelum busi dibuka,tiupkan angin kompresor agar kemungkinan kotoran yang terdapat pada lubang busi keluar,karena tidak bisa membersihkan lubang busi dengan kain mengingat posisi busi mobil terlalu dalam.
Alat
dan Bahan
1.
Kunci
Busi
2.
Busi
1)
Pembongkaran
-
Lepaskan kabel busi
-
Kendorkan busi
-
Buka busi
-
Masukan busi yang baru
·
Pengukuran
1.
Rem
Tromol
Diameter dalam tromol
- Standart
: 220 mm
- Limit
: 222
mm
Celah sepatu/kanvas dengan tromol
- Standart
: 7,5 mm
- Limit
: 3 mm
Pedal rem
- Tinggi
pedal
: 154,7 –
164,7 mm
- Gerak
bebas pedal
: 3-6 mm
- Jarak
cadangan pedal
: > 65 mm
2.
Kopling
a)
Plat
kopling
Lakukan pengukuran kerataan plat
kopling dengan straigh edge dan filler gauge. Ketidakrataan max. adalah 0.5 mm.
Jika ketidakrataannya melebihi
spesifikasi, ratakan dengan menggunakan mesin bubut atau ganti dengan plat
penekan yang baru.
Dengan roller- instrumen
(mesin/alat-pemutar) dan dial indicator periksalah run-out plat kopling! Bila
run-out melebihi 0.8 mm, gantilah plat kopling dengan yang baru.
b)
Fly
wheel
Dengan dial indicator periksalah
run-out fly wheel! Bila run-out melebihi 0.2 mm, gantilah fly wheel.
c)
Pegas
penekan dan tuas pembebas
Dengan bantuan SST dan Filler gauge,
periksa kerataan permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas.
Selisih pengukuran atau ketidakrataan maximal 0.5 mm.
d)
Release
bearing
Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar
keausan bekas gesekan release bearing. Kedalaman maksimal adalah 0.6 mm dan lebar maksimal 5.0 mm. Jika
keausan melebihi spesifikasi ganti dengan yang baru!
3.
Busi
Kendaraan yang sudah lama tidak dibersihkan
businya biasanya akan mengakibatkan ukuran celah busi renggang akibat elektroda
busi terkikis karena itu atur kembali celah busi sesuai dengan standar pabrik
sekitar 0,8 mm sampai 1,2 mm untuk busi mobil dan untuk motor sekitar 0,6 mm
sampai 0,9 mm.
·
Kesimpulan
Gangguan
1.
Rem
Tromol
a. Kanvas
rem sudah tipis
Hal ini
merupakan hal yang umum jika seorang mekanik menanyakan ada gejala apa biasanya
seorang pelanggan menjawab rem sudah tipi itu artinya kanvas rem sudah harus
diganti mungkin sudah dua atau tiga bulan tidak dilakukan pergantian kanvas
rem.
b.
Rem blong atau bocor
Ketika seorang
pengendara melakukan perjalanan kemudian si mobilnya melakukan pengereman namun
apa yang terjadi? Roda belakang hanya roda kanan saja yang bekerja mengerem
sedangkan roda kirinya tidak atau sebaliknya bahkan dua roda kiri dan kanan
belakang tidak bekerja, hal ini sering disebut rem blong atau bocor itu artinya
seal oli pada tempat sepatu rem sudah rusak otomatis harus diganti.
2.
Kopling
a. Plat
kopling sudah tipis
Umumnya terjadi
hamper semua mobil mengalami gejala tersebut, karena sudah dua atau tiga bulan
mobil tidak melakukan pergantian plat kopling.
b.
tutup kopling atau clutch cover
Tutup kopling
merupakan serangkaian atau istilahnya satu paket dengan plat kopling artinya
kalau plat kopling sudah mau diganti karena sudah tipis maka secara otomatis
tutup kopling harus diperiksa takut tidak bekerja dengan baik.
3.
Busi
Saat busi mobil kita mulai lemah, proses
pengapian dalam mesin mobil akan menjadi ngadat dan jalannya mobil menjadi
tersendat-sendat. Mobil yang memiliki busi yang telah tua dan lemah biasanya
tak mudah distarter di pagi hari dan terasa tak bertenaga saat dikendarai.
Konsumsi bahan bakarpun akan menjadi semakin tinggi jika kondisi busi sudah
terlalu tua. Kebanyakan busi memerlukan penggantian tiap 15 ribu mil atau sekitar
24 ribu km.
·
Memasang
dan Menyetel
1.
Rem
Tromol
Memasang Rem Tromol
1)
Memasang Back Plate Rem ke Axle
Belakang
a)
Lumasi sealent join seam pad axle
housing dan back plate
b)
Pasang axle shaft ke axle housing
belakang
c)
Kencangkan mur back plat rem
d)
Pasang silinder roda dan kencangkan
baut silinder roda mur pipa rem
e)
Pasang kabel rem tangan ke back
plate
2)
Memasang silinder roda
a)
Berikan water fight sealent ke
silinder roda lepaskan plug cup dari pipa rem di pasangkan pipanya.
b)
Pasangkan silinder roda ke back
plate dan kencangkan bautnya.
c)
Sambungkan pipa rem ke silinder roda
dan kencangkan murnya.
d)
Pasang plug cup ketempatnya.
3)
Memasang shoe
a)
Rakitlah part yang telah silepas
sebelumnya.
b)
Pasangkan penahan spring dengan
menekan dan memutarkan pin penahan.
4)
Memasang tromol rem
a)
Untuk mendapatkan celah maximum
antara shoe dengan tromol masukan obeng antara rod dan ratchet
kemudian tekan ke bawah.
b)
Pasang tromol sesudah memastikan
bahwa tidak ada kotoran dan oli di dalamnya.
c)
Selesai melakukan pemasangan tekan
pedal rem dengan beban 30 kg beberapa kali untuk memperoleh celah antara
tromol dengan shoe.
5)
Pasangkan roda dan kencangkan
mur-murnya.
6)
Periksa untuk memastikan apakah
tromol dapat berputar dengan bebas (tidak tertahan oleh shoe) turunkan dongkrak
dan lakukan pengetesan.
Menyetel
Rem Tromol
a.
Putar mur penyetel sampai roda terkunci
dengan menggunakan Obeng
b.
Putar mur penyetel sampai roda bebas
dengan menggunakan obeng
2.
Kopling
Memasang
kopling
Pasang plat kopling dan tutup kopling pada fly
wheel sesuai dengan kerangka sebelumnya ketika sudah terpasang atau pas dengan
fly wheel kencangkan dengan baut dua belas sebanyak dua belas buah kemudian
persiapkan transmisi untuk di pasangkan sebelum menaikan transmisi dek laher
harus diperiksa atau setidaknya diberi stemplet, setelah diberi stemplet baru
ditaikan dengan mempersiapkan dongkrak setelah pas dengan baut baut baru angkat
transmisi minimal tiga orang untuk menaikan transmisi setelah pas input shaft
dengan kopling maka baut dipancing satu persatu baik itu baut 14 maupun baut 17
ingat jumlah baut harus sesuai dengan yang sebelumnya biasanya jumlahnya 8 atau
10 supaya terpasang dengan kuat dan tidak ada gejala lagi ingat kalau transmisi
pada mobil engkel ada baut master kemudian setelah itu pasang rishufle ada yang
baut 12 jenis carry, 14-12 jenis kijang dan 17 jenis engkel dan terakhir
memasang stang handle dengan cara handle di posisikan di tengah dan stang pada
transmisi di pasang dengan baut 12 carry, phanter, kijang atau 14 engkel,col
diesel.
Menyetel kopling
Bila penyimpangan tidak masuk dalam
spesifikasi, lakukan penyetelan kerataan :
1. Pegas diaphragm
Pada
pegas diaphragm
lakukan penyetelan ketinggian dan kerataan dengan SST
menggunakan kunci pas 14 atau 12, bisa di kendorkan atau dikencangkan ingat
minyak rem atau fluida harus terisi dengan yang baru.
2. Tuas pembebas
Penyetelan tuas
pembebas dilakukan dengan mengatur baut penyetel pada pengikat tuas pembebas
dan plat penekan dengan bantuan SST pengukur kerataan. Setelah kerataan tepat,
maka kunci dan keraskan mur penahan pengunci.
3.
Busi
Memasang Busi
Setelah busi dig anti, masukan busi.
Lalu kencangkan busi menggunakan kunci busi. Kemudian pasangkan kembali kabel
busi ke masing-masing busi.
BAB
IV
KESIMPULAN DAN SARAN
·
Kesimpulan
Dengan diadakan pendidikan system
ganda (PSG) atau prakerin, penulis dapat merealisasikan, menyusun dan
membandingkan antara pelajaran yang di terima di sekolah sedikit berbeda
Adapun
setelah selesainya Prakerin
penulis menarik beberapa kesimpulan diantaranya :
1. Penulis
dapat mengetahui cara berinteraksi dengan costumer.
2. Penulis
dapat mengetahui cara melayani costumer dengan baik.
3. Penulis
dapat mengetahui peralatan-peralatan yang baru di bengkel.
4. Penulis
dapat merasakan susah senangnya saat bekerja.
·
Saran
1.
Siswa
sebaiknya menyiapkan mental dan fisik sebelum prakerin.
2.
Siswa
harus disiplin dengan aturan Industri
3. Siswa
sebaiknya menyelesaikan urusan administrasi sekolah sebelum berangkat PRAKERIN.
4.
Siswa
harus bisa berkomunikasi dengn baik dengan pembimbing di Industri.
5.
Siswa
harus banyak bertanya kepada pembimbing di Industri.
terima kasih atas info yang anda berikan.. sangat bermanfaat :)
ReplyDeleteWow keren bgt min.. Thx infonya ya min
ReplyDeleteNonton Film Online