Air
Conditioner (AC) pernah jadi barang mewah yang hanya ada di
mobil-mobil mahal. Kini sangat jarang mendapatkan
mobil baru yang tidak dilengkapi AC. Merawat AC sebaiknya dilakukan teknisi
profesional dan anda cukup menikmatinya. Yang perlu dilakukan adalah mengetahui
gejala-gejala malfungsi yang perlu diperhatikan.
1. Bau Busuk dari AC
Ini
disebabkan bakteri, micro-organisme, jamur yang menumpuk di sekitar kisi-kisi
AC di dashboard. Untuk meghilangkan bau mengganggu itu, bersihkan bakteri itu
dengan anti-bacterial treatments. Ketika jamur bersih, udara yang disemprotkan
AC segar lagi.
2. AC Kurang Dingin
Cobalah periksa bagian
saluran pipanya, evaporator, atau kondensornya, siapa tahu sumber masalahnya
terletak pada bagian itu.
Jika menemukan cairan
atau kotoran yang melekat pada saluran pipa AC mobil, cairan/kotoran itu bisa
jadi berasal dari refrigerant AC yang bocor.
Hal yang sama juga bisa
terjadi pada kondensor dan evaporatornya. Walaupun kedua komponen tersebut
jarang mengalami kerusakan, tetapi jika tiba-tiba mobil mengeluarkan gas
berwarna putih, itu pertanda evaporator mobil mengalami kebocoran.
Apabila hal tersebut
terjadi pada saat mobil dijalankan, sebaiknya bukalah jendela, berhenti atau
keluar dari mobil. Setelah itu jangan menggunakan AC lagi, sampai bagian yang
rusak selesai diperbaiki.
Evaporator yang bocor
biasanya sulit diperbaiki sebab kebocoran pada pipa evaporator (terjadi karena
korosi) yang terbuat dari aluminium itu sulit di las, karena sepanjang pipa
cenderung mengalami hal yang sama. Jadi, mau tidak mau evaporator harus diganti
dengan yang baru.
Agar evaporator AC
mobil bisa bertahan lama, biasakanlah membersihkan saringan udara, juga selang
karet pembuangan airnya. Atau pindahkan ujung selang, sehingga tidak
bersinggungan dengan pipa knalpot.
Penyebab lain AC tidak
dingin, adalah karena kompresor rusak atau magnetic clutch-nya tidak bekerja
dengan baik. Kompresor yang rusak biasanya didahului dengan bunyi
"koklok''. Walaupun refrigerant-nya sudah diisi, tetap saja AC tidak
kunjung dingin.
Saat ini, banyak mobil
dilengkapi dengan elektrik fan, atau pendingin tambahan. Gunanya adalah untuk
menjaga temperatur mesin, kondensor AC, dan menambah tekanan udara pada
radiator mesin. Jadi, sesekali periksalah elektrik fan tersebut. Apakah masih
bekerja dengan baik atau tidak. Hal ini bisa dicek pada saat parkir dan masih
hidup. Jika bunyi mesin mobil, sesekali terdengar keras dan lembut, itu
menunjukkan bahwa elektrik fan dan thermostat-nya dalam keadaan baik.
Persediaan refrigerant
yang kurang atau berlebihan juga bisa jadi penyebab AC mobil tidak dingin.
Untuk mengetahui isi refrigerant kurang, bisa dilihat dari gelembung udara pada
sight glass (kaca pengontrol) di bagian atas tabung receiver-nya. Jika isi refrigerant
berlebihan, sight glass akan tampak jernih tanpa gelembung udara. Guna
memastikan normal-tidaknya jumlah refrigerant di saluran AC mobil, lebih lanjut
bisa dipastikan dengan alat pengukur tekanan.
Bila mobil
makin tua dan AC kurang dingin, tiba waktunya untuk service. Penggantian
refrigerant plus pemeriksaan seluruh saluran untuk menutup kebocoran bila ada
merupakan solusi problem ini.
3. Dihidupkan Sepanjang Tahun Lebih Baik
Sistem AC
yang hidup terus sepanjang tahun justru lebih sehat. AC jalan mendorong
refrigerant terus bersirkulasi. Refrigerant yang dipakai mengandung pelumas
yang melumasi seluruh sistem dan mencegah kebocoran. Yang paling penting
pelumas pada refrigerant melumasi dan merawat kompresor. Juga menjaga seal dan
pipa tetap lembab, sehingga terjaga dari resiko retak karena kering yang bisa
berujung pada kebocoran sistem.
4. Bunyi Aneh yang Tidak Boleh Diabaikan
Jika muncul
suara-suara aneh, tidak biasa dari AC yang sebelumnya tidak ada, sangat
disarankan untuk sesegara mungkin mendatangi bengkel AC untuk diperiksa. Ada
suara-suara yang merupakan gejala awal/indikasi kerusakan kompresor. Kompresor
adalah bagian paling mahal dari sistem AC. Bila bearing pada kompresor
pecah/rusak, berarti komponen-komponen lain terkontaminasi partikel logam itu.
Sistem harus dikuras plus penggantian kompresor dan komponen lain. Ini sangat
mahal.
5. Tetesan Air di Bawah Mobil
Bila ada
tetesan air dibawah mobil, jangan terkejut karena itu normal-normal saja. Itu
berasal dari evaporator. Evaporator memiliki pipa yang memungkinkan evaporator
mengalirkan air keluar mobil. Kadang-kadang pipa ini tersumbat atau patah
sehingga evaporator tidak bisa mengalirkan air ke luar mobil dan malah ke dalam
kabin. Problem ini bisa diatasi dengan mudah.
6. Servis Berkala meskipun Tidak Terlihat Bermasalah
Seperti
sistem lain di mobil, AC juga perlu di periksa secara berkala. Kompresor perlu
pelumas, filter perlu dibersihkan dari kotoran dan kelembaban. Bila filter
kotor, kinerja sistem terganggu dan bisa membuat sistem tidak bekerja sama
sekali. Gas refrigerant pada umumnya diganti empat tahun setelah mobil dibuat
lalu dua hingga tiga tahun sekali setelah itu. Perawatan berkala sistem AC
mobil anda akan menjaga kompresor bekerja sempurna demikian juga
komponen-komponen vital lainnya. Perawatan berkala merupakan investasi jangka
panjang sekaligus menjamin anda tetap nyaman dihari yang terik.
Dengan melakukan pemeriksaan
komponen fungsional secara sistematik pada siklus pendinginan akan dapat
mendeteksi masalah yang belum disadari oleh pemilik mobil. Di samping itu, untuk mengetahui lebih awal dan
memperbaiki dengan benar akan memperpanjang umur komponen serta melindungi
pelanggan dari kesulitan yang tiba-tiba. Cara yang paling mudah untuk menemukan
masalah pada sistem AC adalah dengan cara melihat dan mendengarkan. Di bawah
ini adalah masalah yang sering di jumpai pada sistem AC.
1.
Tali Penggerak (Belt)
Kendor
Tali penggerak kendor
menyebabkan slip dan aus lakukan penyetelan bila kendor dan gantilah bila
rusak.
2. Suara Berisik Dekat Kompresor
Suara berisik karena
bantalan aus atau oli pelumas kurang dalam sistem. Bongkarlah kompresor dan
lakukan perbaikan atau pergantian. Suara berisik dapat juga timbul disebabkan
tidak adanya oli di dalam kompresor. Sebelum membongkar dan periksalah jumlah
oli kompresor.
3. Sirip Kondensor dan Evaporator Tertutup Debu/Kotoran
Bila sirip-sirip kondensor
dan evaporator kotor oleh debu dan kotoran, akan menyebabkan pendinginan banyak
berkurang. Bersihkan kotoran dan debu. Dalam memakai sikat untuk mencuci,
jangan sampai menyebabkan sirip (fin) rusak atau bengkok.
4. Saringan Udara Tersumbat
Tersumbatnya saringan udara
mengakibatkan aliran udara berkurang dan kapasitas pendinginan menurun.
Lepaskan dan cucilah saringan udara.
5. Noda Oli dapat Dilihat pada Sambungan Siklus Pendinginan
Adanya noda oli menunjukkan
kebocoran di tempat tersebut. Hal ini karena refrigerant yang keluar bercampur
oli dan meninggalkan noda oli. Bila ditemukan noda oli, maka pengencangan ulang
perlu dilakukan atau ada part yang perlu diganti untuk menyetop kebocoran.
Gasket kompresor dan tempat persambungan pipa adalah merupakan tempat yang
sering terlihat ada noda oli, karena itu penting sekali untuk selalu memeriksa
pada tempat-tempat tersebut.
6. Suara Berisik Dekat Blower
Hidupkan blower pada
kecepatan low,
medium
dan high. Gantilah blower motor bila timbul suara berisik atau
putarannya tidak normal. Ada benda lain yang tersangkut dapat menyebabkan suara
berisik, pengencangan baut yang kurang sempurna dapat mengakibatkan suara
abnormal. Periksalah point-point tersebut di atas sebelum melakukan penggantian
motor blower.
7. Memeriksa
Jumlah Refrigerant Melalui Kaca Pengintai (Sight Glass)
Bila terlihat gelembung
banyak, artinya refrigerant kurang, tambahkan refrigerant kemudian periksalah
noda oli seperti yang dijelaskan di atas. Bila gelembung tidak terlihat
meskipun kondensor disiram air, berarti refrigerant lebih karena itu kurangi
refrigerant sampai jumlahnya tepat. Berhati-hatilah mengeluarkan refrigerant
dari service valve tekanan rendah agar tidak terlalu banyak keluar atau oli
kompresor tertiup keluar.
nice story bro, bisa jadi pembelajaran nih
ReplyDeleteagrizal filter